PSIKOLOGI OLAHRAGA

on Senin, 10 Januari 2011

Pengertian kohesivitas
Apa itu kohesivitas? Menurut salah satu tokoh, salah satunya adalah  Collins dan Raven (1964), menjelaskan bahwa kohesivitas itu merupakan kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal di dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok. Atau kata singkatnya adalah membuat anggota nyaman dan merasa terikat sehingga anggota malas untuk meninggalkan atau mencari kelompok baru.
Itulah salah satu alas an mengapa kohesivitas diperlukan dalam suatu kelompok. Karena jika suatu kelompok yang anggota-anggota memiliki tingkat kohesivitas yang tinggi, selain terjaminnya umur dari kelompok tersebut, juga mempermudah anggota untuk saling membantu satu sama lainnya.
Lalu bagaimana menilai suatu kelompok itu berkohesivitas atau tidaknya? Hal tersebut harus ditanyakan kepada masing-masing anggota dari kelompok yang bersangkutan, misalnya bertanya kepada anggota tentang beberapa hal. Karena ada cirri-ciri tertentu saat anggota kelompok telah berkohesivitas dengan anggota lainnya. Ciri-ciri:
1.      Anggota merasa nyaman dengan masing-masing personil dari kelompok.
2.      Anggota merasa terlindungi dan tak segan dalam menceritakan apapun yang ingin diceritakan (terbuka antara satu dengan yang lain).
3.      Dan seperti yang kita ketahui juga, bahwa kelompok yang mengalami groupthink juga bisa menjadi cirri bahwa suatu kelompok memiliki tingkat kohesivitas yang tinggi.
Jadi menurut Saya kohesivitas adalah kekuatan interaksi dari anggota suatu kelompok untuk menunjukan adanya kesatuan, kereratan, dan saling menarik dari anggota kelompok.
Pengertian Kohesivitas Kelompok
a.       Menurut George & jones (2002) Kohesivitas adalah anggota kelompok yang memiliki daya tarik satu sama lain.
b.      Menurut Meshane & Glinow, Kohesivitas merupakan perasaan daya tarik individu terhadap kelompok dan motivasi mereka untuk tetap bersama kelompok dimana hal tersebut menjadi faktor penting dalam keberhasilan kelompok.
c.       Menurut Greenberg (2005), Kohesivitas adalah perasaan dalam kebersamaan antar anggota kelompok.
d.      Menurut Robbins (2001), Kohesivitas adalah sejauh mana anggota merasa tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap berada dalam kelompok tersebut.
e.       Menurut Gibson (2003), Kohesivitas adalah kekuatan ketertarikan anggota yang tetap pada kelompoknya dari pada terhadap kelompok lain.
f.       Certo, s (2003), Kohesivitas adalah memiliki anggota yang ingin tetap tinggal dalam kelompok selama mengalami tekanan dalam kelompok.
g.      Forsyth (1999), Kohesivitas adalah Kesatuan yang terjalin dalam kelompok, menikmati interaksi satu sama lain, dan memiliki waktu tertentu untuk bersama dan didalamnya terdapat semangat yang tinggi.
Jadi, KOHESIVITAS merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu kelompok. Kohesivitas ditunjukkan dalam bentuk keramahtamahan antar anggota kelompok, mereka biasanya senang untuk bersama-sama. Masing-masing anggota merasa bebas untuk mengemukakan pendapat dan sarannya. Anggota kelompok biasanya juga antusias terhadap apa yang ia kerjakan dan mau mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan kelompoknya. Merasa rela menerima tanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kewajibannya. Semua itu menunjukan adanya kesatuan, kereratan, dan saling menarik dari anggota kelompok.
Faktor Yang Mempengaruhi Kohesivitas Kelompok
a.       Kesamaan nilai dan tujuan Kohesivitas akan terjadi bila anggota kelompok memiliki sikap, nilai dan tujuan yang sama.
b.      Keberhasilan dalam mencapai tujuan Keberhasilan dalam mencapai tujuan yang penting dapat meningkatkan kesatuan kelompok, kepuasan antar anggota kelompok dan membuat kelompok menjadi lebih menarik bagi anggotanya.
c.       Status kelompok Kelompok yang memiliki status atau kedudukan yang lebih tinggi lebih menarik bagi para anggotanya.
d.      Penyelesaian perbedaan Jika terjadi perbedaan tentang suatu masalah penting yang terjadi dalam kelompok, maka diperlukan penyelesaian yang dapat memuaskan semua anggota.
e.       Kecocokan terhadap norma-norma Norma membantu dan mempermudah dalam meramalkan dan mengendalikan perilaku yang terjadi dalam kelompok.
f.       Daya tarik pribadi Kohesivitas atau kepaduan akan meningkat jika terdapat adanya daya tarik dari para anggota yaitu adanya kepercayaan timbal balik dan saling memberikan dukungan. Daya tarik ini berfungsi untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan.
g.      Persaingan antar kelompok Persaingan antar kelompok yang terjadi dapat menyebabkan anggota kelompok lebih erat dan bersatu dalam melakukan aktivitasnya.
h.      Pengakuan dan penghargaan Jika suatu kelompok berprestasi dengan baik kemudian mendapat pengakuan dan penghargaan dari pimpinan, maka dapat meningkatkan kebanggaan dan kesetian dari anggota kelompok.
i.        Pengalaman yang tidak menyenangkan dengan kelompok Ketika anggota kelompok tidak menarik antara satu sama lainnya atau kurang kepercayaan di antara mereka atau adanya pengalaman yang tidak menyenangkan dapat menurunkan adanya tingkat kepaduan.
j.        Persaingan intern antar anggota kelompok Persaingan intern anggota kelompok menyebabkan adanya konflik, permusuhan dan mendorong adanya perpecahan di antara anggota kelompok.
k.      Dominasi Jika satu atau lebih anggota kelompok mendominasi kelompok atau karena sifat kepribadian tertentu yang cenderung tidak senang berinteraksi dengan anggota kelompok maka kepaduan atau kohesivitas tidak akan berkembang. Prilaku seperti itu akan menimbulkan terjadinya klik-klikdalam kelompok yang dapat menurunkan tingkat kepaduan.
hal-hal yang dapat meningkatkan kohesivitas dalam suatu kelompok ada beberapa, antara lain:
1.      Kesuksesan dalam mencapai tujuan
Jika bisa ditambahka sebenarnya proses nyalah yang mebuat anggota kelompok berkohesivitas satu dengan yang lainnya. Namun dari keberhasilan inilah yang membuat anggotanya percaya bahwa mereka bisa dan siap untuk menerima tujuan  yang lebih berat.
2.      Reward
Hal ini juga adalah suatu hal yang jelas, bayangkan saat kalian melakukan suatu usaha dan usaha kalian itu minimal dihargai atau diberi pujian oleh para anggota lainnya maupun pimpinan. Bagaimana reaksi kalian? Pasti senang bukan? Dan kalian kelanjutannya akan berusaha lebih baik untuk kelompok atau minimal diri sendiri. Secara tidak langsung individu tersebut sudah memiliki ikatan batin dengan kelompok tersebut maupun anggot-anggota didalamnya.
3.      Penyelesaian masalah yang tepat
Saat kelompok dapat menyelesaikan suatu masalah baik masalah antar anggota atau masalah kelompok itu sendiri, maka secara tidak langsung kelompok itu telah membangkitkan rasa percaya pada anggotanya bahwa mereka dapat mencapai tujuan dengan penyelesaian konflik secara pintar dan cerdas, karena konflik adalah salah satu masalah utama dalam terhambatnya pencapaian tujuan.

 

Sumber :

http://psikologikelompok.wordpress.com/2010/11/21/pengertian-kohesivitas/

http://ochapsikologikelompok.blogspot.com/2010/11/pengertian-kohesivitas-kelompok.html

http://ochapsikologikelompok.blogspot.com/2010/11/faktor-yang-mempengaruhi-kohesivitas.html

http://psikologikelompok.wordpress.com/2010/11/21/kohesivitas-interaksi-dan-faktor-yang-meningkatkan-kohesivitas/




Ranking: 5

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar

 
© Berbagi Ilmu Olahraga | All Rights Reserved
Designed ByImuzcorner | Powered ByBlogger | RealMadrid CF Blogger Template ByFree Blogger Template