KINESIOLOGI

on Rabu, 12 Januari 2011

Pola Pola Gerak
A.    Gerak Lurus Beraturan
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan.
Ketika sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda sama dengan kecepatan rata-rata.   Dalam gerak lurus beraturan (GLB) kecepatan benda selalu konstan. Kecepatan konstan berarti besar kecepatan (besar kecepatan = kelajuan) dan arah kecepatan selalu konstan. Besar kecepatan atau kelajuan benda konstan atau selalu sama setiap saat karenanya besar kecepatan atau kelajuan pasti sama dengan besar kecepatan rata-rata.

Grafik Gerak Lurus Beraturan
Grafik sangat membantu kita dalam menafsirkan suatu hal dengan mudah dan cepat. Untuk memudahkan kita menemukan hubungan antara Kecepatan, perpindahan dan waktu tempuh maka akan sangat membantu jika digambarkan grafik hubungan ketiga komponen tersebut.
B.     Gerak Lurus Berubah Beraturan
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat. Walaupun besar percepatan suatu benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu benda selalu konstan tetapi besar percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda bergerak lurus.Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda berkurang secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan konstan. Untuk gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah kecepatan dan percepatan berlawanan.
C.    Gerak jatuh Bebas
Gerak Jatuh Bebas (GJB) merupakan salah satu contoh umum dari Gerak Lurus Berubah Beraturan. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan sebanding dengan kuadrat waktu. Kita dapat melihat hal ini dari salah satu persamaan GLBB di bawah. Walaupun demikian, Galileo adalah orang pertama yang menurunkan hubungan matematis.
Sumbangan Galileo yang khusus terhadap pemahaman kita mengenai gerak benda jatuh, dapat dirangkum sebagai berikut :Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama. Kita menyebut percepatan ini sebagai percepatan yang disebabkan oleh gravitasi pada bumi dan memberinya simbol g. Besarnya kira-kira 9,8 m/s2. Dalam satuan Inggris alias British, besar g kira-kira 32 ft/s2. Percepatan yang disebabkan oleh gravitasi adalah percepatan sebuah vektor dan arahnya menuju pusat bumi.

D.    Gerak Lengkung
Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi. Karena gerak peluru termasuk dalam pokok bahasan kinematika (ilmu fisika yang membahas tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya), maka pada pembahasan ini, Gaya sebagai penyebab gerakan benda diabaikan, demikian juga gaya gesekan udara yang menghambat gerak benda. Kita hanya meninjau gerakan benda tersebut setelah diberikan kecepatan awal dan bergerak dalam lintasan melengkung di mana hanya terdapat pengaruh gravitasi.
Jenis-jenis Gerak Parabola
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis gerak parabola.
E.     Gerak Putar
1.      Gaya Sentripetal
Setiap benda yang bergerak membentuk lintasan lingkaran harus tetap diberikan gaya agar benda tersebut terus berputar. Anda dapat membuktikannya dengan mengikat sebuah benda (sebaiknya berbentuk bulat atau segiempat) pada salah satu ujung tali. Setelah itu putarlah tali tersebut, sehingga benda tersebut ikut berputar. Jika anda menghentikan putaran, maka benda tersebut perlahan-lahan berhenti. Hal dikarenakan tidak ada gaya yang diberikan. Agar benda tetap berputar maka harus diberikan gaya secara terus menerus, yang dalam hal ini adalah tangan anda yang memutar tali.
http://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2008/11/gaya-sentripetal-1.png
Besarnya gaya tersebut, dapat dihitung dengan Hukum II Newton untuk komponen radial :
http://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2008/11/gaya-sentripetal-2.png
ar adalah percepatan sentripetal (percepatan radial) yang arahnya menuju pusat lingkaran. Persamaan di atas menunjukan hubungan antara gaya dan percepatan sentripetal. Karena gaya memiliki hubungan dengan percepatan sentripetal, maka arah gaya total yang diberikan harus menuju ke pusat lingkaran. Jika tidak ada gaya total yang diberikan (yang arahnya menuju pusat lingkaran) maka benda tersebut akan bergerak lurus alias bergerak keluar dari lingkaran. Anda dapat membuktikannya dengan melepaskan tali dari tangan anda. Untuk menarik sebuah benda dari jalur “normal”-nya, diperlukan gaya total ke samping. Karena arah percepatan sentripetal selalu menuju pusat lingkaran, maka gaya total ke samping tersebut harus selalu diarahkan menuju pusat lingkaran. Gaya ini disebut gaya sentripetal (sentripetal = “menuju ke pusat”). Gaya sentripetal bukan jenis gaya baru, tetapi merupakan gaya total yang arahnya menuju pusat lingkaran. Gaya sentripetal harus diberikan oleh benda lain. misalnya, ketika kita memutar bola yang terikat pada salah satu ujung tali, kita menarik tali tersebut dan tali memberikan gaya pada bola sehingga bola berputar.
2.      Gaya Sentrifugal
Gaya sentrifugal (lawan dari gaya sentripetal) merupakan efek semu yang ditimbulkan ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar (sentrifugal berarti menjahui pusat putaran.  Ketika sebuah benda atau partikel melakukan gerak melingkar, pada benda atau partikel tersebut bekerja gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat lingkaran. Banyak sekali orang yang tergoda untuk menambahkan sebuah gaya yang arahnya menjahui pusat lingkaran, di mana peran gaya ini adalah mengimbangi gaya sentripetal. Besar gaya sentrifugal sama dengan besar gaya sentripetal, sedangkan arah gaya sentrifugal berlawanan dengan gaya sentripetal. Hal ini dimaksudkan agar benda yang melakukan gerak melingkar berada dalam keadaan setimbang. Gaya yang arahnya menjahui pusat tersebut dinamakan gaya sentrifugal. Jika ada gaya sentrifugal yang bekerja pada benda yang melakukan gerak melingkar, maka hukum I Newton dilanggar. Menurut Hukum I Newton, jika terdapat gaya total pada suatu benda maka benda tersebut berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus. Ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar, pada benda tersebut bekerja gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat lingkaran. Apabila terdapat gaya sentrifugal yang arahnya menjahui pusat, maka akan terdapat gaya total yang menyebabkan benda bergerak sepanjang garis lurus. Kenyataan yang terjadi, benda tetap melakukan gerak melingkar. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa tidak ada gaya sentrifugal.
F.     Gerak Pendulum / Berulang
Contoh gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasi pendulum (bandul). Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam menganalisis gerakan pendulum sederhana, gaya gesekan udara kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola.
Gambar di bawah memperlihatkan pendulum sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang L dan bola pendulum bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w = mg) dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat memiliki komponen mg cos teta yang searah tali dan mg sin teta yang tegak lurus tali. Pendulum berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin teta. Karena tidak ada gaya gesekan udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan besar amplitudo tetap sama.
http://www.gurumuda.com/wp-content/uploads/2008/10/pendulum-sederhana-01.jpg
Tag :

Strategi penalaran untuk perilaku fair play

on Selasa, 11 Januari 2011

Proses penerapan yang berkaitan dengan penalaran mengenai kepatutan perbuatan dalam berbagai aspek baik tentang peranan pemain, peranan wasit, dan peranan penonton. Semua itu bersifat abstrak, dalam penalaran moral disebut nilai moral. Nilai moral beraneka macam, termasuk loyalitas, kebajikan, kehormatan, respek, keramahan, integritas, keadilan, kooperasi, tugas, dan lain-lain. Beberapa bentuk keadilan yaitu : Disatributif, Prosedural, Retributif, dan Kompensasi. Kejujuran dan kebajikan selalu terkait dengan kesan kepercayaan, dan terpercaya selalu terkait dengan kesan tidak berdusta, menipu atau memperdaya dan tanggung jawab merupakan nilai moral penting dalam kehidupan bermasyarakat. Berkaitan dengan nilai inti, maka dalam proses pembinaan, para pendidik pendidikan jasmani dan pelatih olahraga sangat diharapkan untuk menanamkannya, dan bukan dianggap sebagai dampak pengiring, tetapi bagian scenario pembelajaran serta kedamaian untuk menghindari bertindak keras dan kasar di luar batas peraturan.contoh perilaku yang di dorong oleh fair play yang luar biasa, dan jarang terjadi dalam tindakan kekerasan yang masih membayangi pertandingan olahraga yaitu perkelahian antara official dengan pemain, pemain dengan pemain, penonton mengeroyok wasit dan aneka kekerasan lainnya, terutama dalam sepak bola yang kian merayak terjadi. Jadi nilai moral bersifat abstrak dalam perbuatan yang konkret, sehingga memilih nilai moral merupakan inti dari keyakinan atau kepercayaan pada diri seseorang.
Tag :

dasar-dasar penjas

Pengajaran Karier
  1. Sekolah dan pengajaran di luar sekolah.
Ø  Memberikan harapan tinggi untuk semua para siswa.
Ø  Para siswa dilibatkan di dalam relevan aktivitas.
Ø  Menciptakan suasana yang mempromosikan belajar.
  1. Apa yang menjadi pertimbangan bahwa orang-orang memasuki pengajaran profesi?
  2. Apa yang menjadi pertimbanganmu untuk memasuki pengajaran profesi?

Manfaat dan Kelemahan Pengajaran
Manfaat :
  1. Menerima gaji.
  2. Beri pengajaran aktivitas berbeda.
  3. Penawaran pekerjaan masa jabatan.
  4. Penghargaan hakiki.
  5. Kesempatan ke pelatih.
Pengaturan di luar sekolah :
  1. Peserta didik datang secara sukarela.
  2. Kesempatan untuk mengkhususkan di dalam suatu area.
Kerugian :
  1. Ketiadaan dukungan keuangan.
  2. Fasilitas tidak cukup.
  3. Permasalahan disiplin.
  4. Populasi kelas lebih.
  5. Tugas-tugas terkait  tidak pokok (makan siang tugas, dll).
Di dalam sekolah tidak menentukan :
  1. Ketiadaan jaminan kerja.
  2. Berbagai jam pekerjaan.


Kualitas dari para guru efektif
  1. Ketrampilan organisasi.
  2. Ketrampilan komunikasi.
  3. Ketrampilan intervi.
  4. Ketrampilan motivasional.
  5. Ketrampilan hubungan antar manusia/ bersosialisasi.

Kemampuan untuk permulaan para guru
1.      Berwawasan luas.
2.      Pertumbuhan dan perkembangan.
3.      Pelajar berbeda.
4.      Manajemen dan Motivasi.
5.      Komunikasi.
6.      Pelajaran dan Instruksi.
7.      Penilaian Pelajar.
8.      Pemikiran.
9.      Kerjasama/ kolaborasi.

Secara pengembangan fisik sesuai aktivitas alami
       Dengan program pertumbuhan aktivitas fisik di luar sekolah yang menentukan, unsur-unsur berikut harus dipertimbangkan ketika menciptakan suatu program  pengembangan yang sesuai secara :
  1. Kurikulum.
  2. Konsep pergerakkan dan ketrampilan.
  3. Pengembangan teori.
  4. Pengembangan secara cenderung.
  5. Konsep kebugaran.
  6. Tes kebugaran.
  7. Senam.
  8. Kebugaran.
  9. Penilaian.
  10.  Keterlibatan teratur.
  11.  Keikutsertaan aktif.
  12.  Aktivitas.
  13.  Keadilan.
  14.  Tarif sukses.
  15.  Waktu.
  16.  Fasilitas.
  17.  Perlengkapan.

Tanggung Jawab Pengajaran
  1. Tugas intervi (berhubungan secara langsung untuk mengajar)
Þ    melakukan suatu ketrampilan atau strategi, dan para siswa mengevaluasi pelaksanaan.
  1. Tugas kepemimpinan (berhubungan dengan administrasi kelas)
Þ    Pengambilan kehadiran, berhadapan dengan permasalahan disiplin, mengawasi ruang lemari, menangani peralatan.
  1. Tugas lembaga (berhubungan dengan pengaturan di mana pengajaran terjadi)
Þ    Tugas aula, makan siang tinggal pengawasan, menghadiri pertemuan-pertemuan departemen dan kurikulum, melakukan konferensi guru-orangtua.
  1. Boleh melakukan riset.
  2. Tanggung jawab masyarakat.




Karier Mengajar
  1. Peraturan Sekolah
a.      K-12 (publik atau pribadi).
v  Perintah dasar.
v  Persiapan profesional.
b.      Pendidikan lebih tinggi
c.       Pendidikan jasmani yang diadaptasikan.
d.      Khusus tertarik sekolah.
  1. Peraturan di luar Sekolah
a.       Klub.
b.      Organisasi masyarakat.
c.       Terpusat untuk yang lebih tua.
d.      Terpaksa.
e.       Militer.

Sertifikasi Mengajar
  1. Masing-masing status mempunyai kebutuhan minimum bahwa para calon guru harus menjangkau sebelum mereka menjadi pendidik, menurut hukum yang menjamin untuk memberi pengajaran.
  2. Mencapai tes menstandardisasi, seperti PRAXIS tes itu :
    1. Pengetahuan umum.
    2. Ketrampilan komunikasi.
    3. Pengetahuan profesional.
    4. Area khusus  (pendidikan jasmani atau kesehatan, dll).
  3. Sekolah negeri memerlukan sertifikasi, tetapi pribadi dan tidak sekolah pengaturan tidak boleh.

Karier Pelatihan
  1. Kenapa orang-orang memilih karier pelatihan ?
Þ    Cinta pada olahraga mempengaruhi pada orang yang lain, keuntungan-keuntungan mengambil bagian di dalam aktivitas fisik, kecintaan pada anak-anak, dll.
  1. Tanggung jawab pelatihan
a.       Petunjuk                :   pelaksanaan praktek, pelatihan suatu game.
b.      Kepemimpinan      : perekaman statistik, berhadapan dengan peralatan, memberi wawancara, merekrut peluang.
c.       Kelembagaan        : pengajaran atau pertemuan - pertemuan/tugas - tugas departemen.
d.      Hadirkan organisasi.
e.       Menasehati atlet.
f.       Pengembangan profesional pada konvensi/klinik.

Manfaat dan Kelemahan Pelatihan
  1. Keunggulan :
    1. Penghargaan hakiki.
    2. Kegembiraan akan memenangkan.
    3. Kehormatan.
    4. Kepuasan dalam memberi orang-oarang terbaik.
    5. Mempelajari bantuan atlet.
  2. Kekurangan :
a.      Waktu panjang.
b.      Gaji sangat berubah-ubah.
c.       Pergantian tarif tinggi.
d.      Tekanan untuk memenangkan.


Pengamanan suatu Posisi Pelatihan
  1. Memerlukan banyak keahlian memperoleh keuntungan :
    1. Pengalaman bermain.
    2. Menghadiri tempat kerja dan klinik.
    3. Menjadi danpejabat di dalam olahragamu ?
    4. Ambil keuntungan dari program perijinan/sertifikasi.
  2. Boleh memerlukan sertifikat mengajar atau guru tingkat  yang sederajat tergantung pada dimana dan apa yang kamu latih.
  3. Mungkin ingin kembangkan keahlian olahraga segera tidak pada saatnya untuk meningkatkan kenaikan pasar.
  4. Memperoleh pengalaman praktis bagaimana pun mungkin.

Ukuran untuk Pelatih Keolahragaan
Suatu kerangka untuk pendidikan pelatih mencakup 8 daerah :
  1. Luka-luka/kerugian : Pencegahan, Kepedulian dan Manajemen.
  2. Resiko pimpinan.
  3. Pertumbuhan, pengembangan dan belajar.
  4. Pelatihan, pengaruh keadaan dan ilmu gizi.
  5. Aspek pelatihan psikologis/sosial.
  6. Ketrampilan, taktik, dan strategi.
  7. Pengajaran dan pelatihan.
  8. Persiapan profesional dan pengembangan.

Tingkah laku sebagai pelatih
  1. Memastikan bahwa sehat, kesejahteraan dan pengembangan atlit dipertimbangkan diatas catatan kerugian/kemenangan.
  2. Menjalani sebagai peran model.
  3. Menunjukkan dengan contoh kejujuran, integritas, perlakuan wajar, dan sikap sportif di samping hasil kompetisi.
  4. Melihara sikap profesional dalam semua hubungan. Perlakukanlah semua orang dengan rasa hormat dan martabat.
  5. Yang merasa terikat dengan pendidikan atlit dan mendorong prestasi akademis.

Pemberhentian
Kelelahan berlimpahan, merasa sifat yang sinis dan detasemen dari pekerjaan, dan suatu pengertian ketidakberhasilan dan ketiadaan pemenuhan.
Penyebab :
  1. Kekurangan administratif dan masyarakat kurang mendukung.
  2. Kekurangan masukkan.
  3. Gaji tidak cukup untuk mengisi besar pengajaran.
  4. Kelas besar, permasalahan disiplin.
  5. Ketidakhadiran peluang untuk profesional dan pertumbuhan pribadi.
  6. Guru-pertentangan peranan pelatih.
  7. Interaksi masalah pribadi dan profesional.
Pencegahan dan penengahan kembali
  1. Sediakan penuh arti di dalam-melayani program.
  2. Meningkat perngaruh arus balik tentang capaian oleh administrasi.
  3. Keikutsertaan di dalam organisasi profesional.
  4. Revitalize dirinya yang tepat waktu batal/mulai dengan kegemaran atau bukan aktivitas berkaitan dengan kerja.
  5. Melihara kesehatan yang baik.

Meningkatkan kelayakan pasar profesional
  1. Bertambah pada bakat dan ketrampilan
Ø  Membutuhkan untuk pendidik 2 bahasa.
  1. Tambahan pekerjaan kursus
Ø  Pendidikan jasmani yang diadaptasikan.
  1. Sertifikasi rangkap
Ø  Bersertifikat yang dijadikan untuk memberi pengajaran lebih dari satu pokok atau bahkan pendidikan mengarah.
  1. Pengalaman praktis
Ø  Gabungan organisasi profesional dan jaringan.
  1. Meningkatkan penguasaan teknologi.

Tag :

PSIKOLOGI OLAHRAGA

on Senin, 10 Januari 2011

Pengertian kohesivitas
Apa itu kohesivitas? Menurut salah satu tokoh, salah satunya adalah  Collins dan Raven (1964), menjelaskan bahwa kohesivitas itu merupakan kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal di dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok. Atau kata singkatnya adalah membuat anggota nyaman dan merasa terikat sehingga anggota malas untuk meninggalkan atau mencari kelompok baru.
Itulah salah satu alas an mengapa kohesivitas diperlukan dalam suatu kelompok. Karena jika suatu kelompok yang anggota-anggota memiliki tingkat kohesivitas yang tinggi, selain terjaminnya umur dari kelompok tersebut, juga mempermudah anggota untuk saling membantu satu sama lainnya.
Lalu bagaimana menilai suatu kelompok itu berkohesivitas atau tidaknya? Hal tersebut harus ditanyakan kepada masing-masing anggota dari kelompok yang bersangkutan, misalnya bertanya kepada anggota tentang beberapa hal. Karena ada cirri-ciri tertentu saat anggota kelompok telah berkohesivitas dengan anggota lainnya. Ciri-ciri:
1.      Anggota merasa nyaman dengan masing-masing personil dari kelompok.
2.      Anggota merasa terlindungi dan tak segan dalam menceritakan apapun yang ingin diceritakan (terbuka antara satu dengan yang lain).
3.      Dan seperti yang kita ketahui juga, bahwa kelompok yang mengalami groupthink juga bisa menjadi cirri bahwa suatu kelompok memiliki tingkat kohesivitas yang tinggi.
Jadi menurut Saya kohesivitas adalah kekuatan interaksi dari anggota suatu kelompok untuk menunjukan adanya kesatuan, kereratan, dan saling menarik dari anggota kelompok.
Pengertian Kohesivitas Kelompok
a.       Menurut George & jones (2002) Kohesivitas adalah anggota kelompok yang memiliki daya tarik satu sama lain.
b.      Menurut Meshane & Glinow, Kohesivitas merupakan perasaan daya tarik individu terhadap kelompok dan motivasi mereka untuk tetap bersama kelompok dimana hal tersebut menjadi faktor penting dalam keberhasilan kelompok.
c.       Menurut Greenberg (2005), Kohesivitas adalah perasaan dalam kebersamaan antar anggota kelompok.
d.      Menurut Robbins (2001), Kohesivitas adalah sejauh mana anggota merasa tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap berada dalam kelompok tersebut.
e.       Menurut Gibson (2003), Kohesivitas adalah kekuatan ketertarikan anggota yang tetap pada kelompoknya dari pada terhadap kelompok lain.
f.       Certo, s (2003), Kohesivitas adalah memiliki anggota yang ingin tetap tinggal dalam kelompok selama mengalami tekanan dalam kelompok.
g.      Forsyth (1999), Kohesivitas adalah Kesatuan yang terjalin dalam kelompok, menikmati interaksi satu sama lain, dan memiliki waktu tertentu untuk bersama dan didalamnya terdapat semangat yang tinggi.
Jadi, KOHESIVITAS merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu kelompok. Kohesivitas ditunjukkan dalam bentuk keramahtamahan antar anggota kelompok, mereka biasanya senang untuk bersama-sama. Masing-masing anggota merasa bebas untuk mengemukakan pendapat dan sarannya. Anggota kelompok biasanya juga antusias terhadap apa yang ia kerjakan dan mau mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan kelompoknya. Merasa rela menerima tanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kewajibannya. Semua itu menunjukan adanya kesatuan, kereratan, dan saling menarik dari anggota kelompok.
Faktor Yang Mempengaruhi Kohesivitas Kelompok
a.       Kesamaan nilai dan tujuan Kohesivitas akan terjadi bila anggota kelompok memiliki sikap, nilai dan tujuan yang sama.
b.      Keberhasilan dalam mencapai tujuan Keberhasilan dalam mencapai tujuan yang penting dapat meningkatkan kesatuan kelompok, kepuasan antar anggota kelompok dan membuat kelompok menjadi lebih menarik bagi anggotanya.
c.       Status kelompok Kelompok yang memiliki status atau kedudukan yang lebih tinggi lebih menarik bagi para anggotanya.
d.      Penyelesaian perbedaan Jika terjadi perbedaan tentang suatu masalah penting yang terjadi dalam kelompok, maka diperlukan penyelesaian yang dapat memuaskan semua anggota.
e.       Kecocokan terhadap norma-norma Norma membantu dan mempermudah dalam meramalkan dan mengendalikan perilaku yang terjadi dalam kelompok.
f.       Daya tarik pribadi Kohesivitas atau kepaduan akan meningkat jika terdapat adanya daya tarik dari para anggota yaitu adanya kepercayaan timbal balik dan saling memberikan dukungan. Daya tarik ini berfungsi untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan.
g.      Persaingan antar kelompok Persaingan antar kelompok yang terjadi dapat menyebabkan anggota kelompok lebih erat dan bersatu dalam melakukan aktivitasnya.
h.      Pengakuan dan penghargaan Jika suatu kelompok berprestasi dengan baik kemudian mendapat pengakuan dan penghargaan dari pimpinan, maka dapat meningkatkan kebanggaan dan kesetian dari anggota kelompok.
i.        Pengalaman yang tidak menyenangkan dengan kelompok Ketika anggota kelompok tidak menarik antara satu sama lainnya atau kurang kepercayaan di antara mereka atau adanya pengalaman yang tidak menyenangkan dapat menurunkan adanya tingkat kepaduan.
j.        Persaingan intern antar anggota kelompok Persaingan intern anggota kelompok menyebabkan adanya konflik, permusuhan dan mendorong adanya perpecahan di antara anggota kelompok.
k.      Dominasi Jika satu atau lebih anggota kelompok mendominasi kelompok atau karena sifat kepribadian tertentu yang cenderung tidak senang berinteraksi dengan anggota kelompok maka kepaduan atau kohesivitas tidak akan berkembang. Prilaku seperti itu akan menimbulkan terjadinya klik-klikdalam kelompok yang dapat menurunkan tingkat kepaduan.
hal-hal yang dapat meningkatkan kohesivitas dalam suatu kelompok ada beberapa, antara lain:
1.      Kesuksesan dalam mencapai tujuan
Jika bisa ditambahka sebenarnya proses nyalah yang mebuat anggota kelompok berkohesivitas satu dengan yang lainnya. Namun dari keberhasilan inilah yang membuat anggotanya percaya bahwa mereka bisa dan siap untuk menerima tujuan  yang lebih berat.
2.      Reward
Hal ini juga adalah suatu hal yang jelas, bayangkan saat kalian melakukan suatu usaha dan usaha kalian itu minimal dihargai atau diberi pujian oleh para anggota lainnya maupun pimpinan. Bagaimana reaksi kalian? Pasti senang bukan? Dan kalian kelanjutannya akan berusaha lebih baik untuk kelompok atau minimal diri sendiri. Secara tidak langsung individu tersebut sudah memiliki ikatan batin dengan kelompok tersebut maupun anggot-anggota didalamnya.
3.      Penyelesaian masalah yang tepat
Saat kelompok dapat menyelesaikan suatu masalah baik masalah antar anggota atau masalah kelompok itu sendiri, maka secara tidak langsung kelompok itu telah membangkitkan rasa percaya pada anggotanya bahwa mereka dapat mencapai tujuan dengan penyelesaian konflik secara pintar dan cerdas, karena konflik adalah salah satu masalah utama dalam terhambatnya pencapaian tujuan.

 

Sumber :

http://psikologikelompok.wordpress.com/2010/11/21/pengertian-kohesivitas/

http://ochapsikologikelompok.blogspot.com/2010/11/pengertian-kohesivitas-kelompok.html

http://ochapsikologikelompok.blogspot.com/2010/11/faktor-yang-mempengaruhi-kohesivitas.html

http://psikologikelompok.wordpress.com/2010/11/21/kohesivitas-interaksi-dan-faktor-yang-meningkatkan-kohesivitas/




Tag :
 
© Berbagi Ilmu Olahraga | All Rights Reserved
Designed ByImuzcorner | Powered ByBlogger | RealMadrid CF Blogger Template ByFree Blogger Template